ada dinding yang bisa terbagi antara dua jiwa penghadapan,
tiada tengah dalam berhaknya, yang tindas dan tertindas,
makin berjelas saat ini dijulang berulang, terhina kekal rana,
hilang timbangnya manusiawi menyisir seksa sesama,
dipujuk untuk bersyukur berpatuh taat setia hendaknya,
rajim golongan terbelah dua,yang mengakur dan mengukur,
di balik dinding ada bunyi seksa mahsul tiada berkongsi,
di balik dinding ada lega bertaut gembira atas seksa lainnya,
dan ada hari kami akur dan ada hari kami bisa bangkit,
dan masanya kini perlu bangkit kerna merela sudah terbiar,
yang dinding perintah dan dinding yang terbagi itu keras,
sehingga kita lupa ada polosnya yang perlu kita patuh,
yang tidak perlu dihalang sehingga bisa menumbang,
dinding yang membatu ke atas rebah angkara ubah,
demi baiknya untuk semua membongkar di balik dinding,
agar kita tidak lagi bisa terbagi di balik hijab yang meruntun,
yang ada kisah lebarkan sirahmu, biar perawi memberi erti,
biar kita berkongsi rehlah berzaman bertemu setia akhirnya,
dan masing memaknai lopong yang bisa membenar sinar,
dengan menjadi bata pertama yang memecah dinding perintah,
agar sampai cahya pada dinding di balik terbagi, wijaya!
No comments:
Post a Comment