Baca ini.
terbuka rehlah,
tersingkap hina,
sepoi angin menyampai pesan,
dari tuhannya pada hambanya,
asal kuasa membawa berkat,
jangan dibiar berakhir bangsat,
peluru peluru tumpul menderu lagi,
lunyai badan menembus jasad dunia,
sengsara neraka dunia kesampaian jua,
di tubuh tegap sang merdeka jiwa,
maka mengalun bicara sang kuasawan,
corong corong segala konon kebenaran,
bertanya,
kuasawan bangga bicara syahid,
bersoal,
tapi pada cara yang bagaimana?
bertanya,
kuasawan bangga bicara pengorbanan,
bersoal,
tapi pada cara yang bagaimana?
bertanya,
kuasawan bangga bicara agung,
bersoal,
tapi pada cara yang bagaimana?
bertanya,
kuasawan bangga bicara bersatu,
bersoal,
tapi pada cara yang bagaimana?
bertanya,
kuasawan bangga bicara setia,
bersoal,
tapi pada cara yang bagaimana?
hinggalah aku terdengar,
sahutan dari tiada yang bertanya,
sahutan dari tiada yang berkisah,
sahutan dari tiada yang merela,
sahutan dari tiada yang angguk,
mahu kami setia berpada pada,
bukan sengaja mengada ngada,
mengapa perlu melaga laga,
jangan sengaja dilupa lupa,
terbuka rehlah,
tersingkap hina,
juzuk turutan masa,
empat dekad merela,
perlembagaan binasa,
rakyat merana paksa,
dan melaung pula suara kami,
tiada bersahut kecuali desiran,
akalnya akan tersampai maksud,
rupanya sekadar menyeksa diri,
dan mengapa perlu kami,
yang tiada lagi apa apa,
akur menghujani kejam,
hanya bertekad satu niat,
memutus rantai penindasan,
membebas segala budi bakti!
suka phrase
ReplyDeletemahu kami setia berpada pada,
bukan sengaja mengada ngada,
mengapa perlu melaga laga,
jangan sengaja dilupa lupa,
TQ perkongsian menarik!
terima kasih
ReplyDeletesuka saya jika maksud itu bisa sampai pada kalian
kerana apa yang tertulis ini hanya sekadar nukilan,dan selebihnya akal fikiran untuk kita mencanai maksud.
terima kasih daun keladi.
botak dah pandai bergurindam pula. :D
ReplyDeletehaha
ReplyDeletetukar arah
tukar gaya
haha
saja bereksperimentasi dengan diri ini
terima kasih kerna membaca,harap sampai maksud pada empunya diri.