aku menukarnya (kibarannya),
kerna ia legar,kerna ia layar,
pada susuk yang darahnya alir ketemu sungai,
dari cerah Semantan ke mendung Temerloh,
juangmu bersemi rakyat,patuhmu Internasionalisme,
dan aku, kecilku, mendengar Olfos ralit menebar mahsul,
dan aku, besarku, ada tafsir aparat gulat memperas ingat,
bahwa kalian bukan sebahgian lembaran mencatur pertiwi,
bahwa kalian diharus hilang jejaknya (debu sekelumitpun),
kalian, ada yang bernisan hutan, ada bertanda lautan,
dan berkekalan kisah juangnya, perawinya adalah luka,
yang terbuka,membuka kembali parutan yang tidak bisa sia',
kerna jahitnya ada benang merah bersulam air mata darah,
kerna putihnya ada suci tuntutan setia pertiwi mengangkat bakti,
kerna bulan bersabit bintang cekal ruh badani aturannya Ad-Din,
dan kibarannya oleh kerna angin rakyat menyantuni tarinya,
tarinya yang hingga kini belum pernah usai tamat dan mulanya!
No comments:
Post a Comment