kau berkalam berkait pantul rakyat,
awal mu datang menatang pedoman,
aku menggagumi Said Zahari dan aku rindu akan itu,
aku mungkin tidak hidup pada zaman awalmu itu,
tika kau masih berbicara pada pihak rakyat,
kisah kisah rakyat diangkat di depan koran,
hinggalah kini.
kau seakan membiar yang fitnah jadi nyata,
yang percik api amarah bisa membakar diri.
* kita sudah lama hilang erti hidup,
yang bisa memaknai hidup sendiri.
yang dikejar tiada berdapat,
yang dikendong berciciran.
No comments:
Post a Comment