March 30, 2011

Mudah Dan Susah

mudah,
kau bisa memberi senjata musnah membuat ranah bencana,
susah,
kau enggak bisa memberi bunga membawa harum aman,

mudah,
kau bisa memutus asasi hingga bantut anak kecil hingga setuanya,
susah,
kau enggak bisa membawa apa yang sepatutnya tersemi dalam diri,

mudah,
kau bisa merela laga laga mereka yang terdesak terseksa,
susah,
kau enggak bisa mengalun kata damai membawa rasional,

ada apa lagi oleh engkau pada dunia ini,
jika hanya hancur jadi zikir mu sehari hari?


baca di sini.

March 27, 2011

Tembolok Tengkolok Kuning.

Saban hari kini pekikan dan laungan pihak pihak bangkrap akal memanggil manggil,

akan kononnya si pemakai tengkolok bersulam benang emas itu benar benar suci,

kononnya terpelihara dari cela manusiawi hingga kadang aku yang masih waras ini,

segan meminta ampun pada tuhan lantaran tinggi menjulai darjatnya diangkat dari marhaen,

masih ramai membicara pacal,patik tanda akur tunduk hina pada perlambangan,

tiadakah seorang antara kamu mahu sedar jika kebenaran itu pahit,

mungkin dalam negeriku ini perlambangan adalah segalanya menghasilkan juah pada empunya diri,

kononnya sang perhiasan di muka duit itu tidak patut menjadi anak manusia,

lagaknya seperti lagak anak anak tuhan matahari Re nun di lembah Nil,

tak ku sangka yang masih Islam di sini ini sanggup menyembah sesama manusia,

atas nama tradisi,perlambangan kata nya dan mahu aku bertanya benar,

tunjukkan kitab dan surah itu wahai si pengagung taklid membuta tuli,

aku yang jahil ini mengakui perasan ada nya surah raja raja adil dan zalim,

di dalam kitab ini tapi jauh sekali mahu diangkat bagai tuhan tidak tercela,

kononnya bila enggan mahu tunduk atas nama perlambangan ini,

segera setem besar cap penderhaka ini dicop oleh para pembesar,

yang semuanya rela menjadi anjing menggonggong perintah lunak,

tangkap,hukum,cela,mati semua demi tembolok tengkolok kuning itu,


tiada tertahan hamba berkias,

mahu sahaja berterus terang,

malunya hamba jika mendayus,

jalin berkata jalin merancang,


berhati hati menuai bakti,

tiada berbantu melawan budi,

kami rakyat kuasanya sakti,

bisa menenggelam juah diri,


banir akar memegang julai,

julai pohon bisa menangkah,

patuh hamba agung bernilai,

adil aturan tiada bersanggah!

March 24, 2011

bunyi bunyian

kalian yang bermain indah,
bunyi menadah alami sifatnya,
alun alun membawa erti silam,
melantun telinga ke alam lain,

membawa sedar,
membawa segar,

ketuk ketuk kalian membawa erti,
perjuangan musik yang seakan mati,
kini terbangun lagi kerna pasti,
adanya hadir nafas segar berhimpun,


* terima kasih Space Gambus Experiment & Dewangga Sakti.
Terus mengalun bunyi benar membawa makna.


March 21, 2011

Melebar Tamadun Diri.

baca ini.

berbicara tentang tamadun melebar,
yang bisa memayungi corak budi,
tertancap pada paksi waktu sukar,
mendorong jauhari mengenal diri,

militer militer ini gagah membondong,
senjata berat mengalung ke badan tegap,
persis perwira yang adi sifatnya,
membuat bulat melindung rakyat,

tapi, mata ini bisa melihat,
ku sedar ada darah yang sengaja,
tertumpah dari luka peluru mu,
yang nyawanya bagai tiada apa,
bagaimana?

tapi, mulut ini mahu bertanya,
atas rasa apa kau mengacu senjata,
menggunung rasa takut marhaen,
yang takutnya itu kau manipulasi,
mengapa?

tapi, hidung ini ada mencium,
darah hanyir itu seakan sampai,
meleleh membuka arkib jiwa,
yang kenal itu pembunuhan,
bagaimana?

tapi, hati segala rasa dalam diri,
membentak kuat bertanya sesama,
mengapa dan bagaimana aku waras,
membiar segala rosak itu terjadi,

walhal, terang lagi bersuluh firasat sabda,
chop pengkhalifahan itu kekal terukir,
kekal dalam kitab agung yang tertinggi,
tapi membunuh itu masih berlaku kencang,

kemudian kita mencabar diri kalian,
kita bertanya,
kita engkar,
kita melawan,
kerna itu sahaja bisa kita ketemu jawapan.


nota kaki :

kita melewati kisah kisah sedih seperti ini, sengaja kita memberi ruang pada kekejaman, dalam apa jua yang kita bisa miliki, ingatlah, kita masih meminjam dan perlu memulangkan.

mungkin hari ini kita berbangga kita warna kulitnya begini,
mungkin hari ini kita berbangga kita warga keturunannya begini,
mungkin hari ini kita berbangga kita alir dalam darahnya begini,
mungkin hari ini kita berbangga percaya kita anutnya begini,

hinggalah kita tersedar yang kita selama ini hanya bisa meminjam sementara,
yang berkekalan adalah diri yang terbuka memberi dan meminjam.



March 19, 2011

Untuk Libya Yang Terbagi.

Libya

dirimu kini terbagi,
antara diktator dan intervensi,
matinya dua perkara pasti,
rakyat mu dan api revolusi!

atas dasar apa Gadafi,
kau mahu berkekal kuasa,
terlucut segala kemaluan,
pikirlah saat penimbangan,

atas dasar apa Koalisi,
kau memasuki tanah awam,
membuat dentum berkecai,
yang bisa meranah alam,

pasti tunggal yang mati,
adalah rakyat sendiri,
berbuat provokasi,
agar api itu bisa pergi,

salam celaka keduanya,
apa yang mahu adalah,
status quo yang dikejaran,
emas hitam bisa dimanipulasi,

rakyat libya,kau komradku,
di sini aku menyampai semangat,
pada kau yang terkorban,
mati mu tiada tersia sahaja,

laung internasionalisme,
pekik emansipasi,
desak liberasasi,
untuk yang asasi!


*baca ini.




March 17, 2011

Pada Mereka Yang Terbuang.

aku tidak pernah kenal mereka itu,
aku mungkin pernah senakal mereka,
aku punyai rakan yang akhirnya pergi,
aku mungkin bercucuran ayer mata menangisi,

kadang mudamu ini hanya sekali tiada berputar,
kau menempuh segala tika kecil jadi dunia,
yang bisa kau menawan tika akhir mu pergi,
dan jadikanlah akhirmu itu sebaik hasilnya,

yakinlah, matangmu itu bukan di persekolahan,
tuntutnya ia tika kamu berada di bawah terhina,
rancang menjamin lompat kamu ke arah baik baik,
dan di situ terlahir jati kamu anak muda terkesan,

ingatlah, persekolahan bukan akhirnya,
kau buktikan segalanya masih ada bersama,
jangan kau simpan dendam kecuali semangat,
untung mu kelak cekal membimbing pesat.



solidariti bersama pelajar yang dibuang, di mana jua anda berada.
kadang muda mu itu engkau menjadi nakal,sematkan dadamu,bahwa persekolahan itu hanya satu, dari pelbagai peristiwa dalam hidupmu,bangkitlah dikau, buktikan janjimu,jika akhirmu itu tiada beradil,jadikanlah ianya satu pengajaran buat dirimu,mendepani masa,dan senantiasa berubah menjadi baik!

aku tidak advokat akan proses pembulian, aku advokat akan proses pematangan.


March 15, 2011

Saat Berdetik.

saat berdetik,
dunia yang sementara singgahnya ini,
meratapi saat akhir mereka yang pergi,
yang bisa tiada lagi hadir bertemu pasti,
dan masing menggalas tabah sisa nyawa,

saat berdetik,
ada anak menyendiri yang bertangis,
ada pasangan yang terpisah gelora janji,
ada sahabat tiada handai bertaut mesra,
ada keluarga merela pergi tiada kembali,

saat berdetik,
ayer mata yang tertumpah ini tidak bisa,
menggambar jerihnya saat bersama dulu,
hinggalah akhirnya kita kembali memiliki,
fitrah pertemuan diri membentuk jati,

saat berdetik,
membangun dari lamun tiada penamatnya,
tersedar bahwa kita ini hanya bisa meminjam,
tiada pernah bisa menjadi tuan memiliki,
kerna ianya hanya milik tuhan
hakiki.


* untuk mereka yang merasa kehilangan, adakah sudi memberi pinjam yang bukan milik?




March 14, 2011

Sangkakala Sedar.

untuk memahami ayat ayat di bawah, bisa anda membaca ini.

kita ini tiada tuannya,
juak juak kuasawan itu,
bisa berbuat angkara,
hinggalah kita tersedar,
yang,
kita ini tiada berpunya.

rasuk rasuk atas nama,
serapah jampi diberi seri,
bukan kita yang dimahu,
hanya kerah yang dipalu,
yang,
bisa kita miliki tenaganya.

rezeki mahsul tiada dikongsi,
tiada lagi adil pada distribusi,
anak kecil dinafikan nutrisi,
dari asalnya hingga kembali,
yang,
akhirnya bertemu jua perjanjian.

sangkakala itu bisa sampai bila,
zalimnya itu tiada berusai,
kejamnya itu tiada penatnya,
durjana itu tiada hujungnya,

dan peniup sangkakala itu,
bukan dari malaikat semata,
kerna serunai pemain runut,
itu adalah kamu,wahai manusia!





March 12, 2011

Bukan Di Sini.Bukan Di Dunia.

tempelak ini semua,
ini bukan solusinya,
Malaysia bukan tempatnya,
dunia bukan tempatnya,

kita sudah jauh,
kerna mengejar,
kerna merela,
kerna sengaja,
nahas!

berbuat apa kita,
melangut jangan,
meleka jangan,
mengoya jangan,
sedar!

kita didendang,
sabda ketentuan,
menunduk saja,
tiada berpikiran,

walhal kita bisa,
walhal kita mampu,
solar ada di merata,
kerahkan teknoloji,

pada yang patutnya,
bukan pada sengsara!

*bacaan lebih di sini.


March 11, 2011

Tidak Pada Membajak Pertiwi.

hari ini lebong sampai pada warga,
kali ini bicara nama pembangunan,
kononnya sisa radiasi tiada bawa mati,
membajak pertiwi membuang sisa loji,

asalnya mahu bina jana reaktor nuklear,
pada di mana tiada yang tahu agaknya,
tiba tiba akur merela gocoh tergesa gesa,
ada apa yang mahu menjadi korbannya?

tiada bertemu,tiada bersapa,
warga merela ditipu dusta,
harapkan pagar,
tiada berguna,

terlabur mainan uang dolar nilai jutaan,
pikirnya itu tiada siapa kan melawan,
jangan bersegan tingkat kesedaran,
ini juang mu untuk alam sekalian,

kuasawan melangut tiada berpikir,
mengapa perlu dibagi tanah kami,
jika tiada bahaya di ruang sendiri,
nyahlah segera dari tanah pertiwi!